Iklan

iklan

Pameran Tunggal Munajat Qurani, Karya Dr.H.A.Casta,S.Pd.,M.Pd. Di Gelar Di Gramedia Grage Mall Cirebon

Rabu, 05 Maret 2025 | 16:30 WIB Last Updated 2025-03-05T09:30:38Z

 

Kota Cirebon, Poskini.com — Cirebon dikenal sebagai ‘Kota Wali’ di Provinsi Jawa Barat. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang tiada henti, terhampar sebuah oase Islami dalam wujud pameran tunggal lukisan "Munajat Qurani" karya Dr. H. Casta, M.Pd.


Dr. H. A. Casta, M.Pd., atau yang akrab disapa Made Casta, menggelar pameran tunggal bertajuk “Munajat Qurani” di Gramedia Grage Mall Cirebon, Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon. Selasa, 4 Maret 2025.


Acara Pameran ini akan berlangsung dari 4 Maret hingga 9 April 2025 dan menampilkan puluhan lukisan kaligrafi, baik dalam media kain batik maupun lukisan di atas kanvas dengan media akrilik.


Made Casta mengungkapkan pameran ini berangkat dari refleksi terhadap kondisi saat ini, banyak orang telah berjuang di bidangnya masing-masing, tetapi terkadang melupakan kekuatan doa.



Lewat karyanya, Casta membawa para pengunjung ke dalam perjalanan spiritual yang dalam dan penuh makna.


Di bulan suci Ramadhan, di mana setiap detik terasa seperti titian di atas lembaran harapan dan doa, "Munajat Qurani" hadir sebagai refleksi spiritual yang memukau. Munajat, yang berarti doa dan permohonan yang tulus, dihadirkan dengan puitis lewat setiap sapuan kuas.


Made Casta mengungkapkan pameran ini berangkat dari refleksi terhadap kondisi saat ini, banyak orang telah berjuang di bidangnya masing-masing, tetapi terkadang melupakan kekuatan doa.


Doa menjadi pilihan, karena segala sesuatu harus kita sadari bergantung pada kekuatan Allah. Maka, saya memilih tema Munajat, semua berjuang, tetapi penutup yang sempurna adalah doa,- ” ujarnya


Dalam suasana Ramadhan yang penuh berkah, pameran ini menjadi perpanjangan tangan doa-doa umat yang menghantarkan harapan, pengampunan, dan kedamaian.


 Kaligrafi sebagai Tafsir Estetik Karya-karya Casta bukanlah sekadar lukisan, melainkan tafsir estetik yang memadukan seni kaligrafi Arab dengan sentuhan kontemporer. Melalui tiap guratan huruf dan ayat, Casta menyiratkan kebesaran Ilahi dan keindahan pesan Qurani.


Warna-warni yang digunakan seolah menjadi jiwa yang menari dalam keheningan malam Ramadhan, mengajak para pengunjung merenungi kebesaran Sang Pencipta.


Interpretasi Warna dalam Karya Casta Warna yang digunakan oleh Casta dalam karyanya bukanlah sekadar hiasan, melainkan memiliki makna yang mendalam.


Sementara warna emas dan perak menyimbolkan kebesaran dan keagungan Allah, menghadirkan nuansa ilahi yang melingkupi setiap karya. Kombinasi warna ini menciptakan harmoni visual yang menyejukkan mata dan jiwa.


Casta juga menggabungkan elemen alam dalam kaligrafinya, menyiratkan keterkaitan antara alam semesta dan Sang Pencipta. Melalui perpaduan ini, Casta mengajak pengunjung untuk merenungi kebesaran-Nya yang terpantul dalam setiap unsurnya.


Makna Doa di Tengah Kegelisahan Sosial Dalam suasana "Indonesia Gelap", Casta menyampaikan pesan bahwa doa adalah sumber kekuatan yang tak tergoyahkan.


Lukisan-lukisannya mengingatkan kita bahwa di tengah segala kesulitan, ada harapan yang bisa ditemukan melalui doa dan munajat. Doa menjadi pelita yang menerangi jalan, membawa ketenangan di tengah kegelisahan, dan menjadi penghubung antara manusia dan Tuhan.


Seni, menurut Casta, memiliki kekuatan untuk mengubah cara pandang seseorang terhadap dunia. Dalam pameran ini, ia berharap karyanya dapat menjadi refleksi bagi setiap pengunjung untuk merenungkan makna kehidupan dan hubungan mereka dengan Sang Pencipta.


Seni kaligrafi yang ditampilkan bukan hanya sekadar estetika, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan spiritual yang mendalam.


Kekuatan Doa di Tengah "Indonesia Gelap" Di tengah gelombang aksi "Indonesia Gelap" yang menggambarkan kondisi carut-marut Tanah Air, Casta menyematkan simbolisme yang kuat dalam karyanya. Setiap lukisan merupakan manifestasi dari kekuatan doa yang tak terputus, sebuah simbol dari harapan yang tak pernah padam meski dalam kegelapan.


Aksara-aksara Qurani yang dipadukan dengan visualisasi alam dan kehidupan sehari-hari menjadi pesan bahwa doa adalah pilar kekuatan yang menopang, memberi terang di tengah kegelapan. 


Dalam sebuah wawancara, Casta menyatakan ketidaksetujuannya terhadap insiden pembredelan pameran lukisan Yos Suprapto belum lama ini. Menurutnya, hal itu menggoyahkan asas kemerdekaan berekspresi.


Menurut Made Casta, Indonesia selamat berkat doa para ulama, syuhada, dan orang-orang saleh. Oleh karena itu, momentum Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk kembali menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang lemah dan perlu berserah diri dalam munajat kepada Allah.


Saya melihat keindahan Al-Qur’an dan gaya huruf Arab, lalu memadukannya dengan kebebasan saya dalam berkarya. Dari sinilah lahir tema Munajat Qurani dalam pameran tunggal ini,- ” ungkapnya.


Made Casta, yang selama ini berkarier sebagai birokrat, akan memasuki masa pensiun pada 1 April 2025. Ia memilih menandai transisi ini dengan kembali ke dunia seni, yang telah lama menjadi bagian dari jiwanya.


Dalam pameran tunggal ini, ia menghadirkan 36 lukisan, terdiri dari 9 lukisan dengan median batik dan sisanya di atas kanvas.


“Batik selama ini digunakan untuk kain panjang dan fashion, tetapi mengapa tidak kita manfaatkan juga sebagai media untuk mengekspresikan seni,- ” katanya.


Ia berharap karyanya bisa menginspirasi para pembatik agar melihat batik sebagai wadah ekspresi seni yang lebih luas.


Menariknya, Made Casta juga telah berikrar bahwa 30 persen dari hasil penjualan lukisannya akan didonasikan untuk anak yatim dan para pejuang Al-Qur’an.


Selama pameran berlangsung, akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti diskusi budaya, workshop melukis kaligrafi, hingga bedah buku.


Sementara itu, Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Ahmad Bayu Suradilaga, S.Par menyebut pameran ini juga menjadi bagian dari promosi seni dan budaya Kabupaten Cirebon melalui expo.


Kami mempromosikan tempat wisata, kebudayaan, dan seni di Kabupaten Cirebon. Event ini juga masuk dalam Calendar of Events 2025 Kabupaten Cirebon,- ” ujar Bayu.


Meskipun pameran ini digelar di Kota Cirebon, Bayu menegaskan acara ini tetap menjadi bagian dari upaya promosi seni dan budaya Kabupaten Cirebon melalui lukisan kaligrafi.


Kami berharap kegiatan ini bisa semakin memperkuat promosi pariwisata sekaligus melestarikan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Cirebon,- ” pungkasnya.



[tohirakmal]

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pameran Tunggal Munajat Qurani, Karya Dr.H.A.Casta,S.Pd.,M.Pd. Di Gelar Di Gramedia Grage Mall Cirebon

Trending Now

Iklan

iklan