Wartawan MNC TV saat ketemu Pj.Bupati Wirya Al Rahman. |
Deliserdang, Poskini.com - Pihak Wartawan gabungan di Deliserdang terus mengawal kasus perampasan HP milik Wartawan MNC TV Amiruddin oleh Oknum Inspektur Inspektorat Deliserdang Edwin Nasution berbutut panjang. Amiruddin dan beberapa wartawan telah menjumpai PJ.Bupati Deliserdang Wirya Al Rahman Jumat (18/10) usai sholat Jumat.
Pj Bupati Deliserdang Wirya Al Rahman saat di konfirmasi Wartawan di depan Masjid Agung sudah mengetahui perselisihan antara wartawan MNC TV dan wartawan lainnya dengan Inspektur Edwin Nasution.
" Udah dame dame " kata Wirya Al Rahman sambil memegang punggung wartawan MNC TV Amiruddin.
Saat di singgung bahwa Edwin Nasution saat kericuhan tersebut Edwin menyebutkan akan menelepon pemilik MNC GROUP Harry Tanoesoedibjo (HT),PJ. Bupati Deliserdang Wirya Al Rahman tertawa.
Ia juga menyebutkan hasil rekomendasi dari belasan Wartawan yang menjumpai Sekda Citra Efendi Capah akan segera ditindaklanjuti.
" Ia ia ditindaklanjuti" kata Wirya Al Rahman terlihat juga saat itu Sekda Citra Efendi Capah.
Belasan Wartawan yang bertugas di Kabupaten Deliserdang baik media cetak dan elektronik menggeruduk Kantor Bupati Deliserdang Kamis (17/10) sekira Pukul 12.00 WIB.
Kedatangan belasan Wartawan ini bertujuan untuk menjumpai Pj.Bupati Deliserdang Wirya Al Rahman guna melaporkan terkait oknum Inspektur Edwin Nasution yang telah merampas Hp wartawan MNC TV Amiruddin saat kericuhan di depan Kantor Inspektorat Deliserdang.
Belasan Wartawan gabungan ini terdiri dari Ketua WUPDS G-17 Batara Sidik Tampubolon, Ketua PWI Deliserdang Lisbon Situmorang serta pengurus IJTI Deliserdang Zufri Hafis. Kedatangan belasan Wartawan ini yang datang tiba tiba ke kantor bupati Deliserdang langsung di temui Kadis Kominfostan Khairul Azman guna memediasikan perselisihan antara Inspektur Edwin Nasution dengan Wartawan MNC TV Amiruddin.
"Ke ruangan sekda dulu kita , nanti mediasi di sini kita " kata Khairul Azman.
Belasan Wartawan langsung ke dalam ruangan Sekda Citra Efendi Capah karena saat belasan Wartawan mau jumpai Pj.Bupati Deliserdang Wirya Al Rahman, karena Sekda Medan non aktif ini sedang memimpin rapat di lantai 2 Kantor Bupati Deliserdang tersebut.
Saat wartawan memasuki ruangan Pj.Sekda Deliserdang Citra Efendi Capah, terlihat di ruangan sudah ada pihak Inspektorat yakni Sekretaris Inspektorat Maya.
Pj.Sekda Citra Efendi Capah mewakili Pj.Bupati Deliserdang memediasikan kedua belah pihak baik dari wartawan dan Inspektorat.Ia mendengar kan dari dua belah pihak kronologi keributan di Inspektorat.
" Saya mau dengar dari dua belah pihak " kata Capah
Pihak wartawan menjelaskan kronologi sesungguhnya, sedangkan Sekretaris Inspektorat Maya menjelaskan bahwa Inspektur emosi karena wartawan TV merekan tanpa ijin dan kamera Hpnya di depan keli ke Wajahnya.
" Tadi kata Inspektorat wartawan TV merekam di depan kali kameranya ke wajah Inspektur, jadi Inspektur marah " kata Sekda Citra Efendi Capah.
Namun, pernyataan Sekretaris Inspektorat Deliserdang Maya yang disampaikan Sekda di bantah oleh pengurus IJTI dan wartawan MNC TV Amiruddin.
" Kami ngambil gambar da sesuai dan tidak ada ke depan kali kewajah Edwin , dari bukti vidio kan da jelas dan tahu " kata Amirudin.
Pertemuan itu diakhiri dengan belasan Wartawan merekomendasikan kepada Pj.Bupati Deliserdang Wirya Al Rahman agar Oknum Inspektur Edwin Nasution Dihukum sangsi berat dan minta maaf kepada seluruh wartawan.
Sebelumnya, Inspektur Inspektorat Kabupaten Deliserdang Edwin Nasution ngamuk disorot Wartawan reporter MNC TV Amiruddin, ia tiba tiba menyerang wartawan Reporter Televisi besutan Harry Tanoesoedibjo tersebut dengan mencoba merampas camera HP Android wartawan MNC TV yang sedang melakukan peliputan di teras depan Kantor Inspektorat Kabupaten Deliserdang Rabu (16/10) sekira pukul 11.30 Wib.
Akibat hal ini beberapa wartawan yang melihat rekannya diserang Edwin Nasution secara tiba tiba langsung mencoba melerai, bahkan baku hantampun nyaris terjadi. Sejumlah pegawai Inspektorat membawa Kepala Inspektorat mereka kedalam, namun dengan arogan, Edwin terus mengajak wartawan TV swasta Nasional itu untuk berkelahi dan belasan stafnya keluar dari Kantornya sehingga kericuhan terus terjadi , bahkan anggotanya Inspektur menanyakan kepada wartawan TV itu Id Cardnya.
" Ngapain kau rekam rekam aku, harus ijin dulu , permisi dulu kau kalau mau rekam rekam," hardik Edwin sambil mencoba merampas Kamera Wartawan MNC TV itu.
Kericuhan terus terjadi dan hampir adu jotos, Inspektur terus menahan HP milik reporter MNC TV dan dengan emosi selama 15 menit ia mengembalikan HP milik Amiruddin ke kantong Bajunya.
Awalnya, sejumlah wartawan cetak dan elektronik mendatangi kantor Inspektorat Kabupaten Deliserdang untuk melakukan peliputan terkait pemeriksaan salah seorang oknum ASN Inspektorat oleh Bawaslu Deliserdang terkait indikasi melakukan kampanye Paslon Bupati nomor urut 02 saat membagikan sedekah pada warga.
Usai pihak Komisioner Bawaslu Deliserdang melalui Panwascam Lubukpakam memasuki ruangan Edwin Nasution dengan membawa surat tugas dari Bawaslu Deliserdang sudah mengklarifikasi kepada inspektur atasan dari Oknum ASN Inspektorat MI ini sekitar selama 15 menit tersebut.
Para wartawan langsung mengambil momen dan mewawancarai nspektur Inspektorat Deliserdang soal kedatangan Bawaslu Deliserdang.
Salah satu wartawan media cetak menyebutkan kepada Inspektur untuk wawancara dan minta ijin untuk konferensi pers, mantan Kabag Hukum menjawab " ya namanya tugas" kata Edwin Nasution kepada wartawan.
Tapi saat melihat ada yang merekam oleh wartawan MNC TV, ia langsung naik darah dan emosi bahkan ia sempat menendang meja di depan kantornya tersebut.
Amiruddin salah satu wartawan MNC TV yang sempat hampir adu jotos dengan Edwin Nasution mengatakan, kalau aksi arogan inspektur itu menunjukkan bahwa Inspektorat ini diduga terlibat dalam cawe cawe dalam pilkada karena ia diduga melindungi bawahannya yang empat kali mangkir di panggil Bawaslu, Dia tiba tiba merampas hp.
" Dia emosi sekali sampai menyerang saya merampas kamera ( HP), kita disini mau meliput mewawancarainya terkait dugaan pelanggaran pemilu dilakukan salah seorang ASN inspektorat, karena ada masalah di kantornya ini makanya kami wartawan datang ke kantor Inspektorat," kata amir.
(Kaperwil Zoel)