Mamasa, Poskini.com - Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik di Kabupaten Mamasa hingga 2024 masih menghadapi masalah dan kendala klasik yang terus berulang dari tahun ke tahun.
"Kinerja pemda dalam menggunakan alokasi DAK fisik selama beberapa tahun terakhir diduga tidak pernah berhasil sampai dengan 100 persen," kata Simson aktifis penggiat anti korupsi, Senin 9/9/24.
DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu, tujuannya untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
Selain itu, atas realisasi DAK yang tidak sesuai peruntukkan tersebut antara lain menimbulkan utang belanja atas kegiatan yang seharusnya dibayarkan dari DAK khususnya seperti di Bidang Pendidikan.
Seperti pembangunan sarana prasarana pendidikan SDN 005 Tabang yang bersumber dari dana Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2023 tersendat. Akibatnya, sejumlah pengerjaan terhenti selama kurang lebih enam bulan dan bangunan tersebut sudah di tumbuhi rerumputan. Pihak sekolah yang membangun pun harus menelan pil pahit karena jadi terutang gaji tukang dan utang di toko material untuk memenuhi kebutuhan pembangunan.
"Saat ini tukang tidak bekerja karna terkendala material dan upah. Kami segan ke pemilik toko material karena sudah mengambil tapi belum dibayar. Begitu juga dengan jasa pekerja, kurang lebih enam bulan ini belum terbayarkan," kata Kepala Sekolah SDN 005 Tabang Tatto S.Pd kepada media ini Sabtu 7/9/24.
Dijelaskannya, sejauh ini dana yang bersumber dari DAK di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa baru 40 persen tersalurkan. Sedangkan pengerjaan tiga item bangunan progresnya sudah mencapai 50 persen ke atas.
"Dana DAK baru turung termin pertama 40 persen, sedangkan pekerjaan sudah di atas 50 persen. Jadi, kita sudah ngutang sana sini. Makanya terpaksa kita hentikan untuk sementara Waktu. Padahal ini sudah bulan sembilan tahun 2024 dan kita sama-sama tahu per 31 Desember tahun 2023 dana sudah tidak bisa di gunakan lagi karena memang ada tenggang waktunya." jelasnya
Keluhan serupa juga di sampaikan salah seorang kepala tukang, Nardianus mengatakan, pihaknya mengeluhkan keterlambatan penyaluran anggaran DAK oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Mamasa.
"Kalau begini kami yang stres Pak, dengan dana yang baru tersalur 40 persen. Sedangkan pekerjaan kami sudah mencapai 70 persen. Belum lagi memikirkan utang di toko material dan utang pekerja," keluhnya
Ia hanya berharap proses penyaluran dana DAK agar di percepat dan tidak lambat prosesnya oleh pihak terkait.
Pekerjaan yang bersumber dari dana DAK tahun 2023 mengerjakan antara lain, Ruang UKS Rp.100.568.000, Ruang Guru Rp.276.085.00, Ruang Laboratorium Rp.294.128.000.
Saat di konfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudyaan Kabupaten Mamasa Rusli, mengatakan dengan melalui pesan singkat.
"Kasian pihak sekolah Pak, dananya belum di cairkan di keuangan, padahal berkas pencairan sudah lama di keuangan. Mungkin di sebabkan dana DAK di alihkan ke KPU dan kondisi seperti ini banyak pihak sekolah yang mengalami hal serupa." ungkapnya
ZUL