Bahkan sejumlah warga setempat berharap agar penegak hukum turut serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan Hotmix tersebut.
“Ini proyek dari Dinas PUTR Taput tahun anggaran 2024 harus diawasi secara ketat agar pengerjaanya dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar,” kata Very Manalu selaku warga sekitar kepada wartawan Selasa (6/8) di Tarutung.
Pihaknya menilai, proyek yang dikerjakan PT Martel Karya Sumatera itu sangat rawan dari penyimpangan dan sarat dengan permainan yang dilakukan antara pihak dinas teknis dengan pihak rekanan mengingat lokasi proyek tersebut jauh dari pemukiman.
"Proyek itu memang masih dalam pengerjaan, namun secara kasat mata kami melihat pengerjaannya rawan penyimpangan dan peluang terjadinya manipulasi material. Pasalnya disejumlah titik badan jalan yang sudah di hotmix tampak sudah terkelupas dan retak retak," Very Manalu.
Pihaknya juga mencurigai, pekerjaan itu sangat minim pengawasan, sehingga semenisasi badan jalan bagian dari pekerjaan Hotmix sebagian menggunakan plastik.
Sayangnya pihak pihak dari Dinas PUTR Taput selaku instansi penyedia belum memberi keterangan resmi terkait hal ini.
Namun demikian pihaknya diharapkan respon terhadap sorotan dalam pekerjaan proyek Hotmix terrsebut, sehingga tidak menimbulkan pemikiran negatif dimasyarakat.
(Bernat L Gaol)