Palembang, Poskini.com — Sekjen Badan Peneliti Independent Mendesak Pangdam II Sriwijaya dan Kapolda Sumatera Selatan segera mengusut bisnis BBM Ilegal di Wilayah Kecamatan Pemulutan,Ogan Ilir Sumatera Selatan yang diduga melibatkan oknum TNI dan oknum Perwira Polisi.
Menurut Sekjend Badan Peneliti Independent,Husriadi,Bisnis BBM Ilegal di Wilayah Kecamatan Pemulutan,Ogan Ilir Sumatera Selatan terus berlangsung bahkan volumenya semakin besar.Penggerebakan yang dilakukan pihak Kepolisian dianggap angin lalu.
Menurut Husriadi,seringkali bila akan dilakukan penggerebekan sesuai Perintah Kapolda Sumsel,bocor. Akibatnya,tidak ada tersangka maupun barang bukti.
" Malah anggota yang melakukan menggerebekan, berselfie ria di depan tempat penampungan minyak ilegal tersebut, untuk membuat laporan yang seakan akan sudah menjalankan tugas," ungkapnya.
Menurut Husriadi, dari penelusurusan yang dilakukan pihaknya, ada beberapa tempat penampungan dan penyaluran BBM Ilegal tersebut.
Di jalan poros menuju Pegayut sebelah kanan ada dua tempat penampungan dan penyaluran BBM Ilegal.Pemiliknya berinitial Idam warga Ibul 2. Namun, kata Husriadi, Idam itu hanya tameng saja, pemilik sesungguhnya oknum Perwira Polisi. Wilayah ini termasuk Wikayah Desa Pegayut.
Lokasi penampungan dan menyaluran minyak ilegal yang Desa Babatan Saudagar Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir diduga melibatkan oknum TNI berinisial Yus.
Sedangkan lokasi penampungan dan menyaluran BBM Ilegal di Desa Harapan Kecamatan Pemulutan diduga milik Aab,WNI Keturunan.
Terkait dengan itu, BPI mendesak Pangdam II Sriwijaya dan Kapolda Sumatera Selatan segera melakukan pengusutan.
( TIm )